MAROS, FAJAR -- Pertumbuhan
sekolah sepak bola (SSB) di Makassar sangat pesat. Makin banyak SSB
seiring kian seringnya kompetisi. Tapi itu tidak diikuti daerah
tetangga, Maros. Padahal, soal lapangan, Maros relatif memiliki lebih
banyak pilihan lapangan.
Itu juga yang membuat Dilal Tarkas dan Deny Tarkas mendirikan SSB
Marumpa-Angkasa pada 2009 lalu. Siswa angkatan pertama berjumlah 30
orang. Kini, sudah mencapai 200 siswa. “Animonya tinggi, wadah saja yang
masih kurang,” kata Dilal, kemarin.
Dilal dan Deny adalah kakak kandung mantan pemain PSM, Diva Tarkas. Deny
pun pernah membela PSM sebelum hijrah ke Persim Maros, Persela
Lamongan, PSS Sleman, dan PSIR Rembang. Sedangkan Dilal adalah eks kiper
Persim Maros. Kini, tinggal Deny dan Diva yang aktif sebagai pemain.
Saat jeda kompetisi seperti ini, Deny dan Diva membantu Dilal melatih
siswa SSB. Mereka latihan di Lapangan Angkasa Lanud Hasanuddin saban
Senin, Rabu, dan Jumat.
“Sehari-harinya sih Dilal yang melatih bersama pelatih lainnya,
Safaruddin dan Anwar. Saya dan Diva baru terlibat kalau kompetisi sedang
libur,” aku Deny.
Tarkas bersaudara bertekad terus membina SSB ini. Mereka ingin
melanjutkan tradisi pemain asal Maros meramaikan pentas sepak bola tanah
air.
Menurut Dilal, awalnya pembentukan SSB Marumpa-Angkasa bersifat dadakan.
Dia dan komunitasnya sering berlatih di Lapangan Angkasa dan melihat
banyak anak bermain bola.
“Ditambah dengan desakan tokoh masyarakat, kami pun tertantang
mendirikan SSB. Suatu saat, kami ingin melihat ada jebolan SSB ini yang
berhasil,” ucap Dilal.
Kini, SSB Marumpa-Angkasa mulai sering mengikuti turnamen. Baru-baru ini
mereka bahkan menjadi tuan rumah sebuah kejuaraan kelompok umur.
Siswa-siswa coba dimatangkan dengan iklim kompetisi.